Friday, March 19, 2010

Kedatangan Obama Masih Dinantikan


Presiden AS Barack Obama

JAKARTA - Berita mengenai penundaan kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ke Indonesia membawa kekecewaan. Namun banyak dari rakyat Indonesia, khususnya di Jakarta masih menanti-nanti kedatangan Obama.

"Sayang dia (Presiden Obama) batal datang, meski sudah setahun menjabat sebagai Presiden AS, dia masih belum kembali juga ke Indonesia," ungkap seorang penjual pulsa Anang Maruf seperti dikutip USA Today, Jumat (19/3/2010).

Anang yang juga bersekolah di sebuah sekolah Katolik tempat Obama belajar, merasa heran kenapa presiden kulit hitam pertama AS itu menunda kedatangannya.

Sebelumnya pihak Gedung Putih mengumumkan jika lawatan Presiden ke Indonesia, Australia dan Pangkalan Militer AS di Guam akan mengalami penundaan hingga Juni mendatang. Penundaan ini terjadi karena Washington ingin mendorong Kongres AS untuk meloloskan RUU reformasi sistem kesehatan AS.

Kedatangan Obama ini sudah mengalami penundaan dari jadwal sebelumnya yang diperkirakan berlangsung pada 20 Maret lalu. Penundaan ini juga disertai batalnya Presiden AS ke-44 tersebut membawa serta istrinya Michelle serta kedua anaknya Malia dan Sasha.

Namun meski kedatangan Obama kembali mengalami penundaan, warga Jakarta masih tetap menunggu kehadirannya.

"Beberapa kelompok Islam mungkin akan senang dia tidak jadi datang, namun sebagian besar warga Indonesia justru gembira menyambut kedatangannya," ucap seorang resepsiones sebuah hotel, Muhammad Hendri Pratama.

"Dia pernah tinggal di sini (Jakarta) dan mengerti muslim. Saya mengangguminya karena dirinya merupakan Presiden kulit hitam pertama AS dan jika ia tiba ke Jakarta, dirinya pasti merasa seperti dirumah sendiri," lanjut Hendri.

Sementara menurut seorang penulis buku tentang kehidupan Obama di Jakarta, Damien Dematra, penundaan ini ada baiknya terjadi. Menurutnya jika Obama datang dengan situasi politik AS tidak menentu, maka konsentrasi Presiden Obama akan terpecah belah.

Anggapan berbeda dilontarkan oleh Direktur Heritage Foundatian Asian Studies Center, Walter Lohman.

"Salah jika berpikir rakyat Indonesia mau memahami penundaan kunjungan ini. Presiden Obama terus membatalkan janji kunjungan kepada Indonesia, khususnya kepada Presiden Yudhonyono. Ini merupakan sebuah hinaan besar," komentar Lohman.

0 comments:

Post a Comment